July 8, 2013

Pilot

Manusia, secara tidak sadar, hanya ingin melihat apa yang menurut mereka ideal.

Begitupula dengan bagaimana masyarakat memandang satu individu yang tidak sesuai dengan ideal mereka. Seakan individu tersebut bukanlah bagian dari mereka. Hal tersebut biasanya ditangani dengan cara bersikap dingin, penyiksaan verbal dan yang paling parah adalah penyiksaan secara fisik.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, para individu melindungi diri dengan mewujudkan sisi ideal mereka di luar.

Manusia bukannya tidak bisa menjadikan sisi ideal mereka sebagai sisi orisinil mereka, hanya saja, bukankah manusia terlahir tidak sempurna? Karena terkadang, sisi ketidaksempurnaan dianggap sebagai hal yang tidak ideal.

Ada manusia-manusia yang akan bertahan di balik sisi ideal mereka, ada juga yang tidak bisa. Lebih tepatnya, merasa aneh.

Aku.
Seiring dengan bertambahnya pengetahuan akan kehidupan, aku semakin bertanya-tanya kenapa kita harus bersembunyi di balik sisi ideal. Kenapa manusia tidak bisa saling mencintai apa yang tidak sempurna?

Kemudian hari itu muncul.

Ketika secangkir teh berwarna merah pekat mengeluarkan sesosok mahkluk tak berwujud.

Kusebut roh kemudian.

Wujud roh tersebut tidak bisa dideskripsikan. Tak berwujud, seperti angin, namun bisa disentuh.

Roh tersebut bertanya dengan formal, "saya adalah roh teh yang sudah sejak lama ada di samping anda. Jikalau anda memiliki hasrat terdalam untuk dipenuhi, maka sekaranglah saat untuk mewujudkannya."

Setengah kaget.. tidak. Aku sangat kaget. Namun pertanyaan dari mahkluk tersebut kujawab,

"Bahwa kau, akan dibebani oleh semua sifat-sifatku yang menurut orang lain adalah tidak ideal."

Roh tersebut tersenyum. Dan kemudian berlutut layaknya seorang pelayan di hadapanku.

"Mengerti. Permintaan anda akan segera terpenuhi, Nona."

Roh itu kemudian seperti tersedot ke dalam sebuah boneka berwujud manusia yang sudah kumiliki sejak kecil. Boneka itu perlahan membesar, sekitar ukuran tubuh manusia. Dan perlahan-lahan, bergerak tangannya. Terbuka matanya. Tersenyum bibirnya. Lalu kembali berdiri dan berlutut di hadapanku.
"Mulai sekarang saya adalah anda. Wujud dari diri anda yang tidak anda inginkan."

Dan dari situlah, Tea lahir.

2 comments:

  1. Memang benar, sulit bagi manusia untuk menerima apa yang tidak sempurna.

    Kebawahnya, aku udah ga ngerti. Hehe. :|

    ReplyDelete
    Replies
    1. +1 buat kamu ^^

      itu cerita... ya pilot pokoknya. hehe ._.v

      Delete

Komentarnya boleh apa aja deh asal gak berbau porno, SARA, dan menggunakan bahasa yang gak patut dikeluarkan seperti binatang-binatang itu atau yah itu lah.

Makasih X3